Kata Untuk Mamah

Entah apa yang harus aku perbuat, ketika hal yang aku tidak inginkan terjadi kepadamu. Ya, walaupun aku sadar kebahagian yang aku ciptakan kepada Mu tidak sebanding dengan semua pengorbanan Mu, Bingung, iya bingung ketika aku harus memikirkan tentang Mu, membayangakan tentang Mu, menggambarkan tentang Mu. Andai aku bisa membaca fikiran Mu, semua perasaan Mu secara penuh. Tapi apa ? aku cuma bisa membayangkan dan memikirkan Mu dari luar saja, dan aku tahu betul, bahwa kesedihan Mu tidak akan pernah di ceritakan kepada Ku dengan alasan takut menggangu kosentrasi kerja dan kuliah ku,

Walaupun aku yang paling dekat dengan Mu, tapi aku merasa sebaliknya, aku merasa jauh ketika engkau mulai menceritakan semua hal tentang mu, tentang nya, tentang mereka, dan tentang ku sendiri yang telah terjadi dimasa lalu, kadang aku berfikir, sudah pantas kah aku menjadi apa yang diharapkan Mu, setiap hari aku hanya berandai-andai, bisa membuat Mu bangga dengan semua hasil jerih payah ku, jerih payah ku ? tidak semua ini bukan jerih payah ku tapi jerih payah Mu juga.

Tak salah jika aku menjadikan Mu makhluk Tuhan yang aku Tuhankan selain Tuhan. Toh ridho-Mu ridho-Nya juga, murka-Mu murka-Nya juga. Dibagian tubuh Mu tempat Mu berpijak itu terselip surga yang nyata. Tak terbayangkan anehnya, Makhluk yang tercipta dari tulang rusuk kaum ku itu menjadi makhluk yang paling bijak, lebih bijak dari Yudhistira, yang paling kuat, lebih kuat dari Bima, yang paling pandai dan lemah lembut, lebih pandai dan lemah lembut daripada Arjuna, yang paling bisa menyembunyikan rahasia, lebih baik daripada Nakula dan Sadewa.

Segunung apa angkuhnya diriku, tak dapat kujelaskan bagaimana sabar Mu,
Sesamudra apa luas pengetahuan ku, tak sampai aku untuk menjelaskan sosok diri Mu
Sepalung lautan apa dalam ku mengenal Mu, tak mampu ku pun gambarkan bayang Mu
Seudara apa sejuk pun, tak bisa menandingi sejuknya tatapan Mu
Seapapun aku, tak sampai aku pada pemahaman ku kenapa aku tak begitu berdaya tanpa Mu